MAU SERVICE SENDIRI?

Minggu, 30 November 2014

Antara Nasi Rondang dan Nasi Goreng


Pagi ini (13-11-14) saya rindu masakan omak (ibu) yang dulu waktu saya masih anak-anak. Biasanya omak  pagi-pagi sudah memasak nasi rondang (rendang). Nasi rondang berbeda dengan nasi goreng yang dimasak kebanyakan orang. Bahkan mungkin hanya di daerah tertentu adanya.
Nasi rondang pun berbeda pula dengan rendang daging atau rendang yang diketahui orang-orang. Antara nasi rondang dan nasi goreng kedua-duanya sama-sama dimasak dikuali. Bedanya, nasi rondang tidak menggunakan minyak goreng, tanpa bumbu bahkan bawang merah atau bawang putih. Istilahnya nasi tok. Nasi rondang istilah orang tua-tua dahulu adalah memanaskan nasi di pagi hari dengan cara merendangnya atau menggorengnya tanpa hal-hal yang disebutkan di atas.
Bagi yang belum pernah mencicipinya tentu belum tahu rasanya. Bagi saya rasanya khas dan membuat rindu jika lama tak menikmatinya apalagi ibu kita yang memasaknya. Enaknya lagi jika dicicipi dengan kuah gulai yang dipanaskan atau ikan asin, bahkan kata orang tua-tua (khusus daerah saya-Bonai Darussalam) zaman dulu nasi rondang dinikmati juga dengan pisang atau air teh. Aneh, tapi nyata.
Pagi ini saya meminta istri saya memasak nasi goreng. Dulu pas pulang kampung, istri saya sempat melihat omak membuat nasi rondang. Nah, pas sudah di rumah kami, istri sayapun mencoba membuatnya dan pagi ini pun dibuatkan spesial untuk saya. Rasanya ok bahkan saya mintak tambah. Khazanah masakan daerah tentunya tidak serta merta kita lupakan walaupun kita tidak tinggal di kampung lagi. Itulah menjadi inspirasi saya menulis pagi ini dan mudah-mudahan ada manfaatnnya walaunya hanya sebagai wawasan atau jendela inspirasi kita semua.
#‎SalamBermakna, JejakMaknaBoengBonai

DAHSYATKAN HIDUP DENGAN MENTORING


Hari rabu (28-12-13) saya hadir dalam sebuah training “DAHSYATNYA MENTORING” di kampus Rab. University jalan Riau, Pekanbaru. Acaranya pukul 13.30 WIB dimulai. Pematerinya/Trainernya pak Wira Ramli dari WRC.
Seminar ini memberikan banyak suntikan hal positif dalam diri saya. Saya mendapatkan ilmu baru dan sekaligus membuka file-file lama saya tentang ilmu yang mungkin pernah saya dengar atau pelajari. Ada beberapa ulasan singkat yang bisa saya sampaikan dengan tulisan ini dari hasil seminar tersebut.
Sederhananya mentoring ini adalah sebuah proses transfer ilmu dari seorang pementor (guru, kakak pementor, pembina) kepeda seseorang atau beberapa orang (yang dibina). Kalau di sekolah kita sebut guru yang mengajar di kelas, kalau di mentoring kita sebut pementor. Syarat pementor adalah seseorang yang sudah ikut mentoring dan sudah memahami bidangnya. Pementor harus bisa membangkitkan semangat dan potensi binaannya ke arah yang lebih baik lagi.
Ada juga istilah lainnya yaitu seseorang belajar bersama berkumpul dengan beberapa orang apakah itu melingkar atau dalam dalam bentuk lainnya. Yang di dalamnya ada yang membagikan ilmu, pengalaman, solusi, jaringan, saling curhat bahkan jodoh sekalipun kadangkala bisa didapatkan di sisni dan hal positif lainnya. Juga sebagai kolaborasi kebaikan yang saling membantu ada 3 syarat berkolaborasi:
1.  Kolaborasi yang baik adalah memprioritaskan Sang Khalik.
2.  Memilih dengan siapa kita berkumpul/bergaul; sukses juga ditentukan dengan siapa kita berteman.
3. Mutualisme; ada manfaat/keuntungan positif yang akan kita peroleh dari ikut mentoring). Sukses itu indah kalau bersama (berkolaborasi).
Mentoring itu sangat bermanfaat bagi siapa pun. Ya, siapa pun yang ingin meraih sukses, yaitu sukses lebih cepat dan bermakna.
4 alasan Mengapa kita Harus Mentoring:
1.Rasulullah dulunya menggunakan konsep ini (para sahabat dibina disuatu tempat dan berkelompok dan para sahabat adalah generasi terbaik karena mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah)
2.Sebagai PROSES PERCEPATAN SUKSES atau jalan pintas atau jalan tol menuju sukses lebih cepat (kita mendapat ilmu, informasi, jaringan dalam program mentoring secara khusus dari berbagai sumber/teman)
3.Memacu proses kedewasaan kita
4.Orang yang berhasil selalu ada pembimbingnya karena sukses itu meninggalkan jejak, maka ikutilah jejak sukses mereka dengan mentoring bersama mereka.
Bedanya belajar di sekolah dengan mentoring adalah bahwa mentoring diperlukan bagi seseorang agar bisa memahami bahkan mempraktikan suatu spesialis tertentu. Misal seseorang ingin belajar bisnis lebih dalam dan ingin cepat sukses, maka ia perlu pementor yang mengajari dan membimbingnya agar sukses di bidangan bisnis. Contohnya pendiri Facebook MARK ZUCKERBERG ternyata ia juga mentoring. Lalu kita bertanya siapa pementornya? Ternyata pementornya adalah Bill Gates (orang ahli software atau pendiri microsoftword). Contoh lainnya, Bung Karno ternyata juga ada pementornya hingga ia menjadi tokoh dan proklamtor Indonesia, yaitu Hos Cokroaminoto.
Kita perlu mentoring, kita perlu pembimbing untuk sukses dalam bidang apa pun. Soal belajar Islam misalnya kita harus ada guru, tidak hanya berislam dari keturunan. Tapi kita harus pelajari, pahami lagi apa itu Islam. Nah, untuk memahaminya perlu namanya program mentoring/kajian yang dipandu oleh pementor yang tentunya sudah ahli pada bidangnya. Kita perlu orang lain untuk membantu kita meraih impian dan sukses. Carilah pementor yang handal.
Mentoring ini bisa sebagai percepakan meraih sukses. Karena kita dibimbing oleh mereka yang sudah punya jejak sukses di bidang tersebut. Saat kita ingin menjadi pebisnis maka ikuti mentoring bisnis. Saat kita ingin jadi tokoh atau orang berpengaruh belajarlah dengan para pementor  yang  jejaknya  disana  juga. Jika kita ingin mendalami islam bergurulah pada ahlinya atau ulama. Jika kita ingin jadi trainer, motivator, penulis atau apa pun bidang yang kita ingin sukses gemilang kita perlu mementoringkan diri pada bidang tersebut.
Mentoring ini juga bermanfaat untuk menguatkan kebersamaan, karena kita dalam sebuah kelompok yang akan saling mengutakan satu sama lainnya. Domba yang sendirian akan mudah dimangsa Srigala. Lidi kalau satu batang sangat lemah kalau banyak bisa menyapu sampah yang besar dan banyak. Beragam latar belakang dan jenis suku bahkan keahlian dari teman-teman yang ikut membuat kita bisa saling berbagi ilmu, motivasi, jaringan (bisa jadi anda menemukan jodoh dari kenalan teman atau dapat mitra bisnis baru), bisa curhat bahkan saling memberi solusi sekalipun urusan finansial (kalau kepepet pinjam kas mentoring dulu, hhhee hhe).
Lebih jauh lagi, mentoring adalah proses pendewasaan;
*Pendewasaan Ilmu; karena kita akan berkumpul, berinteraksi dengan berbagai orang yang memiliki latar belakang keilmuan yang saling berbagi di mentoring  
*Pendewasaan Silaturahim & Jaringan Bisnis
*Pendewasaan Psikologi. Ingat, tua itu pasti tapi belum tentu dewasa, makanya kita perlu mentoring sebagai wadah membantu percepatan bertumbuh dan berkembang dalam mariah impian sukses kita.
 *Pendewasaan Keyakinan (Islam); perlu mempelajari dan memahami Islam lagi tidak hanya tahu dari orang tuanya yang Islam atau hanya di KTP.
Salah satu ciri jiwa sukses adalah selalu mau belajar dan belajar.
DE BATAS KOTA, 28-12-13

Berterimakasihlah untuk Ketidaksetujuan dan Hinaan Orang Lain

Kita perlu berterima kasih kepada mereka yang pernah menghina, memaki, mencemooh, mengejek mimpi dan karya kita. Pada dasarnya tindakan negatif mereka adalah vitamin dan nutrisi gratis yang kita dapatkan untuk memacu pikiran dan aksi kita. Kalau mereka tidak menghina kita, bisa jadi kita hanya puas dengan apa yang kita lakukan dan tidak membuat gebrakan baru. Namun, karena “bantuan” mereka secara tidak sengaja telah membuat kita berpikir untuk membuktikan bahwa apa yang mereka katakan tidak benar sampai kita benar-benar membuktikannya. 

Mungkin bisa saya hubungkan dengan pengalaman saya beberapa waktu  lalu, saat pertama kali saya bergabung dengan sebuah perusahaan yang baru berdiri. Saya cukup mendapat tekanan batin dari beberapa kenalan saya, mereka pesimis dengan mimpi saya, bahkan ada yang mengecam tidak mungkin ataupun mencoba menyurutkan langkah saya. Namun, bersama Allah tidak ada yang sulit dan semuanya tidak menyurutkan langkah saya. Hina atau tidaknya bukan ditentukan oleh ejekan atau hinaan orang lain, tapi sungguh Allah Maha tahu segalanya. Ini telah dijanjikan oleh Allah:
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu. (Ali ‘Imran: 26)
Saya yakin kita semua juga punya prinsip yang tidak bisa diganggu orang lain. Dan juga telah yang dicontohkan baginda Rasulullah dalam hal “akhidah” ketika ditawarkan untuk saling menghadiri acara ritual semua agama pada saat itu, beliau tidak mau. Pepatah mengatakan, “Anda boleh berteman dengan saya, tapi jangan ganggu prinsip dan keyakinan saya.” Pesan dosen saya ketika saya bersilaturahim di kantornya, “I wish you always all the best.” (Dr. Helmiati) 
Sari juice cinta dari surganya: motivasi diri, dorongan dari luar,  dan tekanan serta kepahitan merupakan pemicu jitu untuk sukses.
Segelas Mutiara Makna:
“Keyakinan besar dan keberanian adalah modal dalam setiap laga perjuangan, semangat adalah bahan bakar untuk melaju, motivasi adalah dorongan menerjang segala rintangan, inspirasi adalah kekayaan, sabar adalah power agar tetap kokoh, hanya keikhlasan yang bisa membuat itu semua bernilai manfaat bagi manusia dan ridha di sisi-Nya.” 
(Ibnu Amsar)
Dari Buku "Segelas Juice Cinta dari Surga"

Buku sebagai Gaya Hidup


SAATNYA JADIKAN BUKU
SEBAGAI GAYA HIDUP

Hari (05-12-13) saya dan istri pergi ke kampus UIN SUSKA RIAU. Menghadiri wisuda ponakan saya. Dari rumah kami berangkat sekitar pukul 11.30an. Di jalanan cukup macet. Mungkin karena hari ini acara wisuda tersebut. Dan tentunya tidak hanya diramaikan oleh para wisduawan/i tapi juga para tamu undangan yaitu keluraga dan teman-teman meraka yang turut berbahagia dan berbangga di hari ini.
Kami tetap melanjutkan perjalanan menuju UIN. Setelah dapat tempat parkir. Kami pun menuju tempat acara wisuda. Saya tidak hanya sekedar menuju tempat acara wisuda tapi juga “cuci mata”, epss, jangan salah tafsir dulu. Cuci matanya jauh berbeda, yaitu “cuci mata pengusaha”, selalu melihat peluang atau bisnis apa yang bisa digarap. Itulah kalau pengusaha di mana saja selalu cuci mata “peluang usaha”.  Soalnya hari ini di jalan dan trotoar menuju PKM UIN SUSKA disulap jadi pasar kaget. Beraneka ragam usaha, baik makanan, minuman, souvenier dan sampai-sampai ada yang jual siput laut dicat warna-warni, masih hidup tentunya. Wah..orang wisuda ramai, yang jualan juga tidak kalah ramainya.
Begitu banyak dagangan atau usaha yang ada di pasar kaget tersebut hanya ada beberapa jenis usaha atau penjual yang tidak. Yaitu salah satunya jualan atau bazar buku. Walaupun ada saya lihat yang jualan Al-Qur’an, alhamdulliah. Yang menjadi tanda tanya saya adalah bukankah hari ini adalah pengukuhan kaum intelektual, tentunya identik dengan buku atau ilmu. Lalu apa seharusnya ada yang jual buku? Bisa saja harus ada yang mewakili kalaupun tidak ada berarti belum. Ya belum dijadikan sebagai sesuatu yang lebih bermakna untuk diperjual belikan pada moment yang nota benenya acara kaum intelektual apakah itu sebagai kado dari orang-orang tersayang mereka.
Hari ini saya sengaja dan sudah diniatkan membawa kado (bahkan sudah saya biasakan memberi kado dengan buku, terutama kado pernikahan). Kadonya tidak sebuah souvenier yang akan jadi target debu jika dipajang atau bunga yang saya pun belum atau apa artinya pada momen seperti ini manfaatnya lebih jauh.
Bagi saya buku jika dijadikan hadiah akan lebih memberi makna, manfaatnya jangka panjang. Misal jika kita memberi seseorang uang dua puluh ribu rupiah akan habis dalam beberapa menit bahkan detik saja. Namun saat kita memberi seseorang sebuah buku, katakanlah itu buku motivasi sukses berwirausaha misalnya, bisa saja buku yang kita berikan sangat bermanfaat dan membawa perubahan yang lebih baik baginya bahkan menjadi jalan suksesnya. Namun bukan berati hadiah lain tidak baik, bisa saja kita berikan buku plus souvenier bingkai photo.
Kemudian, yang menjadi pertanyaan saya lagi, kira-kira dalam acara seperti wisuda ini berapa orangkah yang berinisiatif memberikan kado berupa buku? Di hari lahir seseorang apakah ada orang yang memberikan hadiah buku, seberapa sering atau berapa orang? Mungkin bisa dihitung jari atau malah sangat langka.
Intinya kebiasaan dari sebagian orang dalam memberi kado adalah dalam bentuk benda yang kira-kira membuat seseorang yang diberikan akan senang, bahagia atau bahkan sebaliknya sesuatu yang mubazir, tapi masih jauh dari hal yang bermakna seperti halnya kado berbentuk buku, kaset ceramah dan VCD motivasi.
Nah, dari hal-hal yang kita lihat dan alami selama ini sudah saatnya kita berupaya mengarahkan kebiasaan kita dalam berbagi kado ini pada hal yang lebih bermakna bahkan kita jadikan sebagai gaya hidup. Mulai saat ini “Say it with BOOKS” tidak selalu “Say it with Flower”. Tidak hanya dalam berbagi kado namun dalam semua aspek kehidupan kita.
Milai saat ini jadikan membeli buku sebagai gaya hidup. Mengoleksi buku sebagai gaya hidup. Membuat pustaka pribadi sebagai gaya hidup. Menghibahkan buku sebagai gaya hidup. Membelikan anak atau teman buku sebagai gaya hidup. Meminjamkan buku sebagai gaya hidup. Dekat dengan buku sebagai gaya hidup. Menulis buku sebagai gaya hidup. Menjual buku sebagai hidup dan mengkampanyekan gaya hidup lebih bermakna dengan buku sebagai gaya hidup. We love BOOKS. We Love Reading.!!

Semua Pasti Ada Akhir


"SEMUA ORANG AKAN PASTI MATI, TAPI YANG TERPENTING BAGI ALLAH ADALAH PRILAKU KITA SELAMA HIDUP"


Dalam sebuah seminar (28-12-13) DAHSYATNYA MENTORING trainernya memutarkan sebuah video di sesi akhir acara. Dalam video itu bercerita tentang para pendaki. Banyak mengalami tantangan bahkan nyawa melayang. Tapi ada seorang pendaki yang tetap melaksanakan shalat di atas gunung es. Salah seorang temannya berkata, “Anda ternyata seorang yang taat…” dan ia menjawab, “SEMUA ORANG PASTI AKAN MATI, TAPI YANG TERPENTING BAGI ALLAH ADALAH PRILAKUNYA SELAMA HIDUP.”
HIDUP. Apakah kata hidup ini tidak ada pasangannya? Tentu ada, pasangannya adalah MATI. Lalu, fakta tentang hidup adalah setiap yang bernyawa akan merasakan kematian begitu Sang Khalik berfirman. Artinya bahwa semua makhluk khususnya yang bernama manusia akan mati. Jadi, apa yang paling berpengaruh dari kehidupan kita saat kita menemui kematian? Yaitu prilaku ataupun perbuatan, amal baik atau buruk akan mempengaruhi awal kematian kita. Memutuskan apa yang akan kita perolah di saat kematian menjemput bukanlah setelah kematian itu terjadi karena pada saat itu kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menunggu. Ya, menunggu pengadilan Sang Khalik tentang apa yang telah kita perbuat selama kita hidup. Kapan keputusan tentang apa yang ingin kita perolah saat kematian adalah saat kita hidup, yaitu saat ini, bukan nanti atau setelah mati. Yaitu menentukan pilihan hidup, yaitu hidup yang sesuai dengan cara hidup Sang Khalik. (Tulisan ini akan dikembangkan, insyallah)

DE BATAS KOTA, 28-12-13

Kadang suatu waktu


Kadang suatu waktu sy sdkit bingung: *Saat orang punya (kekasih-blum nikah) mereka akan memosting fotonya (padahal tidak ada jaminan ia akan menikah dengannya) *Saat Orang punya istri/suami juga ada yang memposting pasangan tsbt *Punya anak pun diposting *Saat orang merasa tampan/cantik pun memposting fotonya (padahal ia akan tua dan keriput) *Saat orang baru nikah pun memposting fotonya di FB (padahal mereka belum tahu perjuangan berumah tangga) *Sedih diposting, bahagia pun *Yang pnya usaha pun sudah seharusnya, Terus saya mau posting apa? Mungkin bukan pula suatu yang salah..
Satu lagi yg saya heran..dulu orang pada malu aibnya dilihat orang, tapi sekarang kalau bisa org tahu seluruh dunia, yang tak dibuka pun dibuka dan yang tertutup kadang juga mau dipuji padahal itu nikmat yg harus disyukuri..semua ada akhirnya..yang muda akan tua..pertengahan saja..cukup DIA yang Tahu betapa kita lg bahagia jika terlalu berlebihan bisa saja berubah duka itulah hukum dunia, dunia bisa saja pagi menebar sebaris bahagia bisa juga senja mendatangi kita dengan sedih...pertengan saja...
Ini hanya sebuah letupan pengantar tidur atau anggap saja sebuah dongeng yang memang hanya pengantar tidur dan bisa saja dilupakan...

JANGAN BERHENTI BELAJAR

“Berhenti Belajar Artinya Tertinggal” (Saptuari)


Kemarin (29/11) saya dapat tugas mulia. Ya tugas menjemput orang hebat dari Jogja. Seorang pengusaha yang sudah sembilan tahun menekuni usahanya dibidang digital. Omset satu outlet mencapai 60 juta dan hebatnya lagi beliau punya 40 outlet, gila kan?
Beliau diundang untuk mengisi seminar wirausaha di salah satu kampus di Pekanbaru. Saya menjemputnya di bandara pukul 12.30 WIB. Ditemani sahabat saya. Diperjalanan tidak banyak yang dibicarakan sembari penyesuaian beliau dengan saya. Kami lebih banyak membicarakan kota ini yang terasa panas. Sesekali berbicara bisnis dan bagaimana cara bermitra dengan usaha beliau.

Kami pun singgah di salah satu restaurant untuk makan siang. Saya mulai bertanya soal berwirausaha dan kapan beliau naik atau melesat maju. Beliau mengatkan 3-5 tahun bisnisnya meroket dan sekarang beliau juga punya bisnis kuliner 5 cabang.

Sambil menunggu pesanan saya terus bertanya apa yang harus dilakukan diawal berwirausaha. Beliau memaparkan focus dan konsisten. Dan jangan berhenti belajar karena itu sama artinya kita akan ketinggalan. Begitu pun dalam dunia bisnis.
#BB

Kata-Kata Luar Biasa



Sinopsis
Manusia luar biasa, seperti Rasulullah SAW, akan melahirkan kata-kata yang luar biasa. Kata-kata bijak dari Rasulullah bukan hanya akan memacu kita untuk giat bekerja bagi dunia saja tetapi juga akan membangkitkan ghiroh atau semangat untuk mentaati Allah SWT.

Agama Islam adalah agama yangn lengkap dan universal. Umat ini mempunyai orang-orang yang luar biasa -- seperti Abu Bakar Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Ustman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalih r.a., Khalid bin Walid, Aisyah binti Abu Bakar r.ha. dan banyak lagi -- baik dalam hal karya nyata maupun dalam tutur kata. Tutur kata yang lahir adalah tuntur kata yang pernah makna dan hikmah.

Apa yang mengalir dari ucapan mereka adalah gambaran batin yang luhur. Abu Dzar Al-Ghifari pernah berkata, "Benar batinnya, benar juga lahirnya. Benar akhidahnya, benar juga ucapannya." Maka sudah seharusnya kata-kata yang luar biasa dari manusia luar biasa kita renungkan dan kita ambil manfaatnnya. Karena itu semua bukan kata-kata tanpa makna, akan tetapi itu adalah cermin batin yang sangat mulia dari manusia luar biasa.

Semoga dengan hadirnya buku, "Kata-kata Luar Biasa dari Manusia Luar Biasa", dapat membangkitkan kembali semangat generasi Islam hari ini untuk menyelami hikmah dari tutur kata manusia luar biasa yang siap menempa jiwa yang luar biasa. Semoga bermanfaat dan full berkah.

Raih Prestasi Tinggi




Sinopsis
Buku ini merupakan inspirasi baru bagi percepatan perubahan dan membuka cakrawala berpikir kita bahwa kemajuan itu haruslah dimulai dari sekarang. Dalam buku ini, penulis muda ini telah memberikan gambaran nyata bahwa kemajuan dan kesuksesan itu dapat diraih, asalkan kita berani untuk melangkah dan benar-benar berani untuk maju.
Dengan hadirnya buku ini, di tengah krisis kepercayaan akan perubahan dan kesuksesan, semoga dapat menjadi inspirasi besar, motivasi luar biasa dan dapat membuka cakrawala berpikir kita sekaligus menggerakkan jiwa raga kita untuk berbuat, berani memulai perubahan besar. Mudah-mudahan, buku ini menjadi salah satu yang dapat memacu inspirasi kita, mengobarkan api semangat baru untuk memulai perubahan dan kemajuan yang luar biasa.