MAU SERVICE SENDIRI?

Minggu, 30 November 2014

Berterimakasihlah untuk Ketidaksetujuan dan Hinaan Orang Lain

Kita perlu berterima kasih kepada mereka yang pernah menghina, memaki, mencemooh, mengejek mimpi dan karya kita. Pada dasarnya tindakan negatif mereka adalah vitamin dan nutrisi gratis yang kita dapatkan untuk memacu pikiran dan aksi kita. Kalau mereka tidak menghina kita, bisa jadi kita hanya puas dengan apa yang kita lakukan dan tidak membuat gebrakan baru. Namun, karena “bantuan” mereka secara tidak sengaja telah membuat kita berpikir untuk membuktikan bahwa apa yang mereka katakan tidak benar sampai kita benar-benar membuktikannya. 

Mungkin bisa saya hubungkan dengan pengalaman saya beberapa waktu  lalu, saat pertama kali saya bergabung dengan sebuah perusahaan yang baru berdiri. Saya cukup mendapat tekanan batin dari beberapa kenalan saya, mereka pesimis dengan mimpi saya, bahkan ada yang mengecam tidak mungkin ataupun mencoba menyurutkan langkah saya. Namun, bersama Allah tidak ada yang sulit dan semuanya tidak menyurutkan langkah saya. Hina atau tidaknya bukan ditentukan oleh ejekan atau hinaan orang lain, tapi sungguh Allah Maha tahu segalanya. Ini telah dijanjikan oleh Allah:
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu. (Ali ‘Imran: 26)
Saya yakin kita semua juga punya prinsip yang tidak bisa diganggu orang lain. Dan juga telah yang dicontohkan baginda Rasulullah dalam hal “akhidah” ketika ditawarkan untuk saling menghadiri acara ritual semua agama pada saat itu, beliau tidak mau. Pepatah mengatakan, “Anda boleh berteman dengan saya, tapi jangan ganggu prinsip dan keyakinan saya.” Pesan dosen saya ketika saya bersilaturahim di kantornya, “I wish you always all the best.” (Dr. Helmiati) 
Sari juice cinta dari surganya: motivasi diri, dorongan dari luar,  dan tekanan serta kepahitan merupakan pemicu jitu untuk sukses.
Segelas Mutiara Makna:
“Keyakinan besar dan keberanian adalah modal dalam setiap laga perjuangan, semangat adalah bahan bakar untuk melaju, motivasi adalah dorongan menerjang segala rintangan, inspirasi adalah kekayaan, sabar adalah power agar tetap kokoh, hanya keikhlasan yang bisa membuat itu semua bernilai manfaat bagi manusia dan ridha di sisi-Nya.” 
(Ibnu Amsar)
Dari Buku "Segelas Juice Cinta dari Surga"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar