Saya pernah membaca atau mendengar kisah hidup seorang pada saat terakhir hidupnya ditanya, apa yang ia sesali? Ternyata yang ia sesali bukanlah terhadap apa yang pernah ia lakukan, tapi apa yang tak sempat ia lakukan (hal baik).
Kita semua tentunya punya cerita selama setahun hingga akhir tahun. Banyak suka dan duka yang kita arungi. Apakah salama setahun ini kita banyak mendapat dan berbuat soal kebaikan ataukah sebaliknya, hanya kita masing-masing dan Tuhanlah yang tahu.
Apakah ilmu, pengalaman, karya dan prestasi yang telah kita toreh sepanjang tahun ini? Adakah taraf ekonomi kita naik? Jalan hidup kita naik dan semakin baik? Bagaimana pula hubungan kita dengan Tuhan apakah telah lebih baik? Dengan sesama manusia dan makhluk lainnya bagaimana pula, sudahkan sewajarnya? Ataukah sebaliknya, itu pun kita masing-masing yang tahu benar kondisinya.
Semua paparan di atas mungkin belum mewakili, mungkin ada diantara kita yang hidupnya baik dan naik tahun ini, namun mungkin pula sebaliknya. Intinya di akhir tahun ini jadikan evaluasi, bagi yang sudah baik tetap pertahankan dan tentunya harus lebih baik mulai di awal tahun. Dan, yang belum juga lebih berjuang lagi, jadikan sebagai catatan cerita khusus sebagai pemicu dan pemacu agar bisa pada level yang diinginkan dan terus tidak hanya maju tapi naik. Satu cacatan penting tahun yang akan kita hadapi tetaplah baru walau tanpa kita rayakan. Ganti waktu perayaan dengan perenungan. Semoga!
Rimbo Panjang, Kampar, 31 Desember 2014. Pukul: 22.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar