MAU SERVICE SENDIRI?

Senin, 16 Januari 2017

RODA KEHIDUPAN AKAN BERPUTAR




Oleh Muklisin Raya Al-Bonai

            


“BADAI PASTI BERLALU”. SEGALA PENDERITAAN AKAN ADA AKHIRNYA (Pribahasa)

Jika kita renungkan pada apa yang diberikan Tuhan pada kita, bukankah lebih banyak yang bersifat nikmat baik. Misalnya, bukankah setiap hari kita lebih banyak sehat dari pada sakit? Kalau kita pikirkan lagi, siapakah manusia yang pernah diberikan ujian sakit yang memprihatikan melebih dari pada Nabi Ayub AS? Persoalan beliau Nabi itu sudah hak-Nya. Sebagai seorang yang yakin akan kekuasaan-Nya kita tentu mengambil pelajaran dari para Nabi-nabi-Nya yang mulia. Lalu, saat kita baru merasakan sakit kepala atau apa saja penyakit yang kita rasakan, apakah kita akan mengupat Tuhan tidak adil? Mengapa saya saja yang diberi sakit?

Saat kita diuji dengan musibah, memang berat terasa. Tapi apakah musibah itu setiap hari kita rasakan? Apakah musibah ini lebih besar dan berat dari yang dirasakan saudara kita yang selalu dilanda peperangan, misalnya di Palestina? Namun, jika sebaliknya kita lakukan adalah meyakini ujian itu sesuai dengan keyakinan kita dengan-Nya dan sudah ada dalam kitab suci bahwa kita akan diuji sesuai dengan kemampuan kita.

Saat kita dalam masa-masa kekurangan harta. Mungkin hari ini, saat ini kita diuji dengan kekuarangan harta, namun yakinlah saat kita berdoa dan berusaha lebih keras lagi tentu Tuhan tidak akan diam. Bukankah Dia Maha Melihat? Bahkan soal nasib, itu bergantung kepada kita sebagai manusia.
Dia juga berfirman dalam kitab sucinya bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut mau merubahnya. Mungkin kita lihat lagi cara yang kita lakukan selama ini, apa yang harus diperbaiki dan terus saja berjuang kemudian berserah.

Muklisin Raya Al-Bonai/http://muklisinalbonai.blogspot.co.id

KEJARLAH IMPIAN DENGAN JALAN BENAR







http://wallpapermotivasialbonai.blogspot.co.id

YANG TANGGUH YANG SUKSES

RAIH SUKSES KARENA ALLAH

SUKSES HAK KITA








http://wallpapermotivasialbonai.blogspot.co.id

JANGAN HILANG IMPIAN


klik: http://wallpapermotivasialbonai.blogspot.co.id

GUNAKAN KATA-KATA POSITIF

GAGAL=MODAL SUKSES

Setiap Masa Penuh Dengan Karya



Memperpanjang umur adalah dengan berkarya, karena ketika seseorang telah berlalu (wafat), ia akan tetap disebut, entah dengan maki atau puji.
 (Chaidir)
Tidak dipungkiri jika ingin menjadi manusia, pemuda luar biasa adalah dengan berkarya. Sangat berbeda orang yang semasa hidupnya pernah berkarya dangan yang tidak pernah sama sekali.
[MR.Albonai]
Hikmah ini bermula dari perbincangan singkat dengan salah seorang sahabat saya, E. Krisdiyanto. Ketika itu kami berada di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SUSKA), RIAU. Sebelum pergi meninggalkan kampus, saya dan sahabat saya melihat info di papan informasi. Di sana terlihat foto lima orang sahabat yang melanjutkan study di Mesir, dalam pengumuman itu adalah informasi tentang iftor dan reuni Al-Kautsar.
Ternyata sahabat saya tersebut alumni dari Al-Kautsar, ia mengatakan bahwa satu yang terdapat di dalam foto itu adalah sahabatnya satu sekolah dan seorang juga siswanya ketika ia mengajar Aliyah Al-Kautsar.
Untuk meyakinkan saya ia menunjukan beberapa buku yang dikirim oleh salah seorang sahabatnya yang berada di Mesir tersebut. Kebetulan bukunya berbahasa Arab, salah satu bukunya adalah karangan Imam Al-Ghazali.
Nah, kawula muda sebagai generasi penerus, apa yang terpikirkan oleh kita dari kutipan kejadian di atas tadi? Ada hal luar biasa yang tetap mengalir sesuai dengan berlalu zaman, yaitu karya. Mari kita menelaah, bahwa salah satu karya yang populer dan orang yang berkarya tersebut masih disebut juga walau mereka telah lama wafat. Contoh di atas adalah karya imam Al-Ghazali. Pernahkah kita bertemu dan bercakap-cakap dengan beliau? Tentu tidak, akan tetapi ketika kita membaca karyanya, maka seolah kita berdialog, mendengarkannya berbicara, seolah-olah beliau ada di depan kita. Sepertinya ia masih hidup. Ya, masih hidup dengan nafas karyanya.
Berkarya sangat banyak jenisnya, salah satu yang akan tetap dan mungkin bermanfaat ketika kita telah wafat adalah tulisan atau buku karangan hasil pemikiran kita. Maka dengan menulis, kita bisa memberi, berbagi, terutama ilmu secara masal.
Mungkin imam Al-Ghazali dan Prof. Dr. Buya Hamka, atau ulama besar lainnya tidak berpikir bahwa apa yang mereka tulis bisa populer dan dibutuhkan orang sepanjang zaman. Namun Mereka berkarya untuk kemaslahatan umat, yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang banyak dan tidak menutup kemungkinan pada generasi penerus.
Salah satu kata bijak mengatakan, “Dengan menulis (berkarya) kita dapat diketahui oleh anak cucu kita, bahwa kita pernah hidup”. Benar adanya, karya, tulisan adalah salah satu jejak kehidupan seseorang.
Dengan menulis, kita bisa memperpanjang umur, kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman walaupun nafas kita sudah berhenti berhembus. Maka menulislah, agar umur tetap panjang, tetap mengalir manfaat ilmunya. Rasulallah SAW bersabda:
“Jika anak adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalanya, kecuali tiga hal; sodakah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo’akan.” [HR. Abu Hurairah].
Berkarya merupakan pekerjaan yang mulia. Menulis adalah pekerjaan para ulama, pewaris para Nabi. Seperti yang dikatakan Saidul Tombang, wartawan Riau Pos, dalam pelatihan jurnalistik, Saidul Tombang bertutur bahwa menulis adalah ladang yang tak bertuan. Ladang yang sangat luas, dan tidak akan ada habisnya bagi siapa yang mau memanfaatkannya untuk kebaikan orang banyak. Karena ilmu harus diikat. “Ilmu itu ibarat udara yang kita hirup yang berlalu lalang, gagasan yang berhembus, dan ia hanya bisa dikumpulkan dengan tulisan. Selagi otak kita mampu berpikir disitulah selalu ada kesempatan menulis, dan menulis itu adalah memberikan identitas baru dan nilai tambah pada diri seseorang,” ujar Saidul, begitu ia biasa disapa.
Sungguh sangat disayangkan kita hidup di dunia, namun kita pergi tidak meninggalkan bekas, tidak meninggalkan prestasi, karya, tulisan yang bisa memperpanjang umur kita dan sekaligus tetap memberi manfaat bagi orang lain yang kita tinggalkan.
Alangkah istimewanya seorang anak muda atau siapa saja yang mengisi setiap masanya, yang terus berusaha memberi kebaikan, membuahkan karya, menuliskan sesuatu yang amat berguna bagi orang lain. Saidul Tombang menambahkan, ”Orang yang memiliki karya dengan orang yang tidak berkarya sangat berbeda.” Ya, sangat berbeda seorang pemuda yang berkarya dibandingkan pemuda yang tidak menyumbangkan apa-apa di masa mudanya.
Kurnia Budiyanti, salah seorang aktivis pemerhati dunia remaja, mengatakan bahwa seseorang sangat dihargai dan dinilai dari tingkat pemikirannya, semakin tinggi pemikirannya, maka semakin tinggi nilai kepribadiannya. Seseorang memiliki pemikiran dan kemudian dituangkannya disebuah tulisan akan menambah nilai dirinya. Nah, Bisa jadi seorang pelajar akan memiliki nilai lebih dari gurunya jika pelajar itu telah memiliki karya nyata. Karena orang yang berkarya sangat jarang kita temui, yang jelas kemampuan yang mereka miliki dalam berkarya dan menulis adalah nikmat dan karunia Allah yang mesti disyukuri dan tidak untuk disombongkan.
Isilah masa muda kita dengan nafas karya, belantara hidup ini sangat tidak bernilai ketika kita lewati tanpa berbuat sesuatu yang bermakna dan berarti. Cara sakti menimbulkan gagasan dalam menulis:
1. Banyak membaca.
2. Banyak berjalan.
3. Banyak bersilaturahm. [Bambang Trim]
Read me
Mutiara Hikmah:
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
[Ali bin Abi Thalib. ra].
Read me
Mutiara hati:
Bukan termasuk kebaikan sepanjang hidup jika seseorang meninggal dunia dan tak ada prestasinya yang dikenang dengan baik.
[Muhammad Nabil Kazhim]
Read me
Mutiara Hati:
Jika tidak ada orang yang menulis ilmu, maka kita tidak akan bisa membaca ilmu di buku-buku yang kita baca saat ini bahkan kita kehilangan banyak ilmu dan pengalaman orang terdahulu. [
[Sya’ir Negeri Bonai]]
Bagaimana bisa menghasilkan karya? Menulis buku atau yang lainnya? Penasaran? Silakan request edisi lanjutan tulisan ini....insya Allah kita bisa sama-sama berbagi hikmah dan MARI.....CERAHKAN BANGSA DENGAN PENA.” key.....


By: Muklisin  Raya Al-Bonai

Bagaiman Mengenal Diri Sendiri dengan Baik?




Bagaiman Mengenal Diri Sendiri dengan Baik? 


 “Tidak penting apa yang terjadi di belakangmu, begitu juga dengan yang ada di depanmu, tetapi yang terpenting apa yang ada pada hatimu (Potensi).” [HIKMAH] 

Saya masih teringat dengan sebuah pertanyaan dari seorang siswa yang saya ajar ketika PPL di salah satu SMA Negeri di Kampar, Riau tahun 2008. Begini tulisan SMS tersebut : “Ya, Mr. Bagaimana mengenal diri sendiri dengan baik?” Sebelum SMS ini masuk ke HP saya, saya mengirim kata-kata full inspirasi pada siswa tersebut yang isinya begini : “Orang yang sudah matang itu adalah orang yang mengenal dirinya dengan baik, mengenal segala sesuatu kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya.” Dari gambaran cerita di atas tentunya kita harus mulai dari mengenal diri kita atau apa saja kelebihan dan kekurang yang ada di dalam diri kita sehingga kita bisa mengembangkannya. 

Ya, jelas, jika kita tidak mengenal diri, bagaimana kita bisa mengatur langkah dengan baik pula, karena pengenalan diri dan potensi adalah modal dasar yang harus ada dan kita pelajari. Sadar atau tidak, Allah SWT., telah memberikan anugerah, nikmat yang begitu besar pada kita, bisa kita sebut beberapa bakat. Setiap manusia memiliki bakat atau potensi yang berbeda, di dalam hidup ini apa yang kita lakukan dan kita temukan adalah berkisar dengan bakat-bakat ini, dan yang terpenting setelah menemukannya haruslah mengamalkannya agar memberi sesuatu yang bermanfaat baik pada diri kita maupun orang lain dan lingkungan. 

 Dalam petualangan dan pencarian jati diri, bakat atau potensi memakan waktu yang begitu banyak dan panjang bahkan tidak sedikit manusia yang tidak menemukannya apa lagi bagi yang tak berusaha menemukannya. Mungkin butuh waktu berhari-hari, berbulan atau bertahun-tahun, namun yang sangat penting bagi kita yang berpetualangan dalam hal ini jangan pernah putus asa, never give up, guys! Pelajari hal atau pekerjaan yang membuat seseorang merasa puas dan bersemangat melakukannya Hal yang menjadi titik dasar dalam penemuan dan pencarian jati diri adalah dengan cara berusaha mepelajari dengan seksama mengenai suatu kegiatan yang bisa membuat seseorang merasa begitu bersemangat dan puas dengan melakukan hal tersebut. 

Dan juga berusaha mempelajari lebih dari satu kemungkinan dan kemampuan digemari dan memiliki ruang yang besar bisa dikerjakan dan diraih. Tepatnya, yang dikatakan kepuasaan adalah suatu pernyataan yang seseorang merasa begitu nikmat dalam mengerjakan hal yang disenangi. Dan selanjutnya seseorang akan merasakan suatu kepuasan yang lebih perpect and comport, dan kesenangan serta kebanggaan akan muncul di dalam diri seseorang yang menemukan potensinya tersebut. 

Suatu aktivitas yang kita lakukan akan mempengaruhi psikologi, memperjelas eksistensi kepribadian serta memberikan rasa percaya diri bahwa seseorang telah melakukan perubahan dan merasakan kemajuan yang berarti sehingga ia ingin selalu melakukan hal yang serupa tanpa jemu dan kontiniu. Maka, tak ayal lagi, inilah yang kita sebut suatu rasa kepuasaan. Kepuasan batin dan begitu nikmat dalam melaksankan hingga seseorang sangat ringan, mudah serta ikhlas melakukan hal tersebut. 

Yang tak kalah penting adalah kepuasaan yang kita rasakan dalam menjalani hidup ini jangan sampai hilang dan punah begitu saja, karen ia sangat penting seperti pentingnya Anda untuk maju dan bermanfaat. Antusias yang tinggi dalam mengenal diri Mengap hingga detik ini ada di antara manusia yang belum dan tidak menemukan potensi diri mereka? Willingness to do more (berbuat lebih dari yang diminta) yang seharusnya ada pada diri manusia yang ingin sukses dalam mengenal diri mereka, mereka memiliki semangat yang tinggi, rasa keingintahuan yang tinggi dan motivasi yang kuat yang bisa membuka jalan menuju istana kekayaan pribadi berupa potensi yang begitu luarbiasa dari sang Maha Pencipta. 

Berkaitan denga hal tersebut, maka tidak jarang dari kita yang tidak begitu antusias dalam proses mencari bakat dan kekayaan berupa potensi diri yang sebenarnya akan membuka gerbang kemajuan dan kejayaan, akibat dari semua ini ada dari manusia yang merasakan dunia ini hanya berukuran 3 x 4 saja, sempit, merasa kurang senang, tenang dan tidak menikmati pekerjaan serta hidupnya. Ada yang sepanjang aktivitas mereka diwarnai ketidakseimbangan serta pertentangan yang disebabkan tingkah laku yang kurang sesuai dengan kelebihan (potesni) dan kemampuan (kemahiran) yang dimiliki. 

Maka jangan sampai kita melangkah dalam kegundahan karena tidak memilki peta dan perbekalan yang cukup yaitu potensi diri. Sehingga mengakibatkan depresi, impirior, pesimis dan putus asa yang berkepanjangan. Sekali lagi, potesni itu ibarat peta dan perbekalan yang cukup dalam melangkah dan meraih kesuksesan yang full manfaat. 

Kalau kita tidak mengenal potensi sama saja tidak membawa peta hidup serta perbekalan yang cukup, sehingga kita mudah tersesat dan terseret arus. Contohnya saja, ada suatu lowongan pekerjaan untuk salesman, namun karena dia seorang pengangguran yang memiliki ijazah PT tekhnik, ya dari pada-dari pada....mending saya ambil, biar tidak disebut pengangguran lagi..Nah, mungkin saja ia bukan ahli dalam hal ini, tapi ia tetap saja ngotot, barangkali ia memiliki bakat yang lain yang bisa membawa ia kepada kesuksesan yang lebih menjamin. Seharusnya ia ke mana? Seharusnya ia membuka bengkel atau bekerja di perusahaan atau pabrik otomotif, namun ia tidak mengenali diri dan tidak tidak confidence terhadap kemampuan dasarnya yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepadanya. Untuk menghindari kejadian yang telah kita alami atau yang mungkin akan terjadi, mungkin kita bisa membuat alternatif perencanaan serta usaha-usaha yang lebih baik dalam mengenal diri. 

Ada pertanyaan yang semoga bisa membantu dan menjadi titik tolak kita dalam mengenal diri dengan baik dan jawabannya ada pada diri kita sendiri. 

Pertanyaan ini berdasarkan apa yang telah disampaikan Basel Syaikhu sebagai berikut: 

1. Kenapa Anda Hidup? 
2. Apa yang menjadi perhatian Anda dalam hidup? 
3. Prinsip apa yang terpenting apa yang harus Anda terapkan dalam hidup dan pekerjaan Anda? 
4. Apa proyek atau rencana terpenting yang ingin Anda capai dalam hidup hingga saat ini? 
5. Kemampuan dan kemungkinan apa yang Anda butuhkan agar dapat mewujudkan proyek-proyek masa depan Anda tersebut? 
6. Apa pekerjaan yang sangat Anda nikmati, dan berjalannya waktu tidak menyurutkan Anda ketika mengerjakannya? 
7. Kekuatan apa yang terpenting menurut Anda? 
8. Kekuatan apa yang terpenting menurut cara pandang orang-orang terdekat Anda? 
9. Apa kelemahan terpenting dalam diri Anda menurut Anda sendiri? 
10. Apa kelemahan terpenting dalam diri Anda menurut orang-orang terdekat Anda? 
11. Apa bakat yang Anda miliki yang tidak diketahui oleh orang lain selain diri Anda sendiri? 
12. Sifat apa yang sangat Anda kagumi dari orang lain? 
13. Siapa yang sangat berpengaruh dalam diri Anda? 
14. Kenapa orang ini (yang Anda sebutkan) sangat berpengaruh dalam diri Anda? 
15. Kapan saat paling bahagia dalam hidup Anda? 
16. Apa yang menyebabkan saat itu menjadi saat paling bahagia dalam hidup? 
17. Adakah sesuatu yang mungkin bisa Anda lakukan dan bermanfaat bagi orang lain? 
18. Peran-peran penting apakah yang selalu Anda praktikkan dalam hidup ini? 
19. Hal-hal apakah yang ingin Anda capai dalam setiap peran Anda tersebut? 
20. Sebenarnya Anda ingin menjadi apa? (Aku mau ingin menjadi apa?) 
21. Kiasaan negatif apa yang selalu Anda lakukan? 
22. Kebiasaan positif apa yang ingin Anda lakukan? 
23. Kebiasaab negatif apa yang ingin Anda lakukan? 
24. Manfaat apa yang dapat Anda peroleh dari mengubah kebiasaan negatif tersebut? 


 Muklisin Raya Al-Bonai/www.muklisinalbonai.blogspot.co.id

MODAL SUKSES


MODAL SUKSES: Pola pikir, Keyakinan, Tekad dan Motivasi
Selama Anda tidak memiliki keyakinan untuk bisa berubah dan maju, maka hal itu benar-benar takkan terjadi. Oleh sebab itu, milikilah keyakinan yang besar dan kuat; pertama keyakinan kepada Allah yang telah memberi potensi besar dan kekuatan untuk berbuat; kedua, yakin pada diri sendiri bisa melakukan sesuatu hal luarbiasa yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh orang lain, karena kebanyakkan orang tidak mau memikirkan apalagi mewujudkannya. Namun, Anda adalah orang yang mewujudkan semua itu bersama Allah di saat orang tak memikirkannya dan di saat orang mulai memikirkannya, namun Anda telah meraih yang tertinggi dari sebuah keberhasilan dan kemanfaatan hidup. Itulah modal besar hidup, yaitu “Keyakinan besar” baik di dunia maupun setelah berakhirnya dunia.” (MR. AL-BONAI)

Pola pikir dan Keyakinan luar biasa
Perubahan itu harus terjadi. Dan kehidupan itu pasti berubah. Masa depan akan berubah, namun perubahannya itu yang tidak pasti. Bisa perubahan yang baik atau sebaliknya. Menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah, apakah kita punya keyakinan yang cukup untuk berubah? Apakah kita punya segudang tekad yang kuat dan motivasi untuk maju serta sukses?
Keyakinan yang besar akan mengawali perubahan yang besar. Seseorang yang ingin merubah hidup menjadi lebih baik, maka langkah jitu adalah merubah pola pikir (mind set)terlebih dahulu. Sehingga pikiran yang telah dibangun dalam aliran poistif akan membangun suatu keyakinan bahwa perubahan itu bisa dilakukan.
Jika kita pikir secara logika bahwa setiap perubahan, kejayaan, kesuksesan besar justru dimulai dari pikiran yang selanjutnya menjadi keyakinan yang dahsyat. Inilah salah satu kunci kesuksesan orang-orang biasa menjadi luarbiasa, orang kecil menjadi besar. Mereka selalu pada suatu titik berpikir tentang keyakinan yang bisa merubah segala sesuatu menjadi lebih baik.
Keyakinan yang dahsyat itu justru terlahir dari keyakinan kepada sang Khalik yang telah menciptakan manusia lengkap dengan potensi sehingga manusia hidup bisa berguna dan sukses. Juga yakin akan kemampuan diri dan potensi sebagai kekuatan atau big power untuk bisa bangkit, maju dan meraih impian. Jika Anda telah memiliki pola pikir untuk berubah, maju dan berjaya, maka milikilah keyakinan untuk memulai, melangkah dan meraih apa yang menjadi impian Anda. Yakinlah Anda bisa, maka Anda pun akan menemui kemudahan dalam langkah dengan usaha yang nyata disertai do’a.
Tekad yang kuat
Jika pikiran telah mendominasi keyakinan kita, kemudian keyakinan juga menjadi ruh dan semangat melangkah, maka bulatkan tekad. Bertekadlah, suatu pikiran, keyakinan akan kokoh dengan tekad yang bulat. Tekad menjadikan seseorang mampu bertahan dari setiap badai ujian.
Tekad untuk menjadi yang terbaik (the best) merupakan kekuatan yang bisa mengantarkan seseorang pada hal yang mungkin mustahil dilakukan. Namun, kata ‘mustahil’ (impossible) itulah yang mustahil ada bagi orang yang memiliki tekad yang kuat. Dan yang ada hanyalah suatu bukti kekuatan luar biasa dari kebulatan tekad.
Dalam tulisan M. ABi, Berani Sukses tanpa Rasa Malas, mengutip apa yang dikatkan Dr. Raghib As-Sirjani, “Maksud orang yang memiliki tekad yang kuat adalah orang yang senantiasa sangat antusias dan berobsesi merealisasikan apa saja yang telah ia niatkan (pikirkan dan menjadi keyakinan besar) dan mengerjakan sekuat tenaga.”
Tekad yang kuat siap kapan saja menjadi penggerak jiwa-jiwa untuk bisa melaju terbang ke arah tujuan.
Motivasi luar biasa
Memang motivasi bukan segalanya, tapi segala sesuatu dimulai dengan motivasi. [Reza M. Syarief, Supertrainer]
Selain memiliki pola pikir yang sukses, kayakinan yang dahsyat serta tekad yang kuat kita butuh yang namanya motivasi. Dalam melangkah, meraih impian dan menjadi yang terbaik, kita akan akrab dengan kata low spirit.
Yah, terkadang semangat kita turun-naik, terkadang pikiran kita berubah-ubah, terkadang kayakinan kita mengalami gangguan dan tekad kita menipis, lalu apa yang bisa membuat itu bisa stabil seperti semula? Kita butuh dorongan dan dorongan agar tetap stabil. Yaitu motivasi, secara umum motivasi adalah dorongan yang kuat dalam diri seseorang, baik itu dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar (eksteral).
Jika kita mengalami masalah, keruwetan yang tiada kunjung selesai. Nah, sebenarnya posisi kita pada level low battery. Seperti laptop yang lagi low battery, kita butuk men-charge lagi. Bagitu juga semangat kita yang pudar, maka kita butuh mengisi ulang (recharging) diri kita agar bisa aktif secara normal. Itulah motivasi yang menjadi pendorong dan pengisi spirit, keyakinan dan tekad melangkah.
Motivasi bisa kita dapatkan dengan cara melibatkan diri dalam suatu kegiatan, baik yang kita rancang sendiri; membaca buku motivasi, atau pun dari luar; mengikuti suatu kegiatan, organisasi dll. Yang terpenting, kita belajar dan berusaha memotivasi diri agar menjadi orang yang berpikir sukses, super, melakukan hal yang luar biasa dan menjadi yang terbaik.
Muklisin Al-Bonai. Alumni UIN SUSKA Riau. Bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Cab. Pekanbaru. Founder Rumah Pintar & Taman Baca Al-Bonai, Al-Bonai Center

Menulis (Buku) adalah Kartu Nama




Image result for menulis
Oleh: Muklisin Raya Al-Bonai
Menulis (Buku) adalah Kartu Nama


Suatu hari saya ada agenda bertemu salah seorang trainer yang berdomisi di kota Pekanbaru. Selain bersilaturahmi kami juga membahas kerjasama promosi training beliau. Setelah bercerita dan berdiskusi panjang lebar, saya sambil bergurau dengan trainer ini mengajaknya menulis buku. Maksudnya mengapa tidak sekalian saja ditulis tentang ilmu dan pengalaman trainingnya selama ini. Karena ini adalah nilai plus dan pembeda bagi seorang trainer. Memang akan berbeda antara trainer yang menulis buku dengan yang tidak punya buku sendiri atau apa pun profesi kita; guru, dosen, karyawan, pengusaha.
Kemudian, dengan menulis buku manfaat ilmu yang disampaikan lebih luas, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Misalnya saat seorang pembicara, trainer, da’i suatu waktu berhalangan hadir entah karena sakit atau cuaca ekstrim, maka kemungkinan besar ia tak bisa mengisi agenda yang dijadwalkan. Namun saat mereka menulis buku, maka ilmunya tetap bisa didapatkan oleh orang banyak tanpa harus bertatap muka. Tidak dibatasai ruang, waktu, jarak atau keadaan. Kapan dan di mana pun bisa berbagi manfaat. Itulah hebatnya menulis atau karya buku.
Masih dalam situasi diskusi dengan trainer tadi, ia memberikan respon yang positif dan sambil menyampaikan sebuah kalimat yang pernah dikatakan Jamil Azzaini, “Buku (menulis) adalah kartu nama seorang trainer/pembicara.”

Yups! Benar sekali, dengan adanya buku secara lebih luas seorang trainer, pembicara atau bahkan pengusaha bisa dikenal lewat bukunya. Karena selain isi, ilmu yang ada dalam buku tersebut juga meliputi profil penulisnya. Itu akan menjadi nilai plus dan daya tarik yang menjual bagi para trainer. Banyak trainer yang kita tahu, namun trainer atau motivator yang juga menulis buku jauh lebih dikenal dan berpengaruh. Sebut saja Dale Carnegie, David J Swatrz, Nappoleon Hill, Anthony Robbins, Robber Kiyosaki, Tung Desem Waringin, Andrie Wongso, Ippho Santosa, Jamil Azzaini dll, mereka ini sederetan dari trainer dan motivator tapi mereka berbeda karena ada buku yang mereka tulis. 

http://muklisinalbonai.blogspot.co.id
fanspage: Muklisin Al-Bonai
FB: Muklisin Raya Al-Bonai









AKU MENULIS=AKU ADA


Image result for menulis

Oleh: Muklisin R. Al-Bonai



Singkatnya waktu di dunia ini tak satu pun dari kita yang mampu menebaknya sejak Nabi Adam dan istrinya Hawa manusia paling awal diciptakan. Kemudian, terlepas dari sejarah yang membuat Nabi Adam dan istrinya itu turun ke bumi, ada suatu hikmah yang besar yaitu terbentuknya sebuah keluarga atau masyarakat dari manusia.
Begitu panjang sejarahnya tak bisa diuraikan dalam tulisan yang singkat ini. Hingga suatu waktu manusia mengenal yang namanya tulisan dan bacaan. Kita tidak bicara soal sejarah, tetapi begitu banyak pergantian generasi membuat kita sebagai manusia tak mampu mengenal atau mengingat nama atau sejarah hidup manasia satu persatu. Dan hanya sebagian kecil saja dari manusia yang bisa kita ingat atau ketahui sejarah hidupnya. Mereka itu adalah manusia yang meninggalkan jejak dengan hal yang penting atau bermanfaat jangka panjang. Dan sebagian besar dari manusia justru tidak kita ketahui atau tidak tertarik mengetahuinya walau kita memiliki hubungan darah dengan mereka.
Menurut hemat saya ada beberapa hal yang membuat manusia tertentu masih selalu dianggap ada dan pernah ada dalam sejarah kemanusiaan, seperti kepribadian, derajat di mata Tuhan, orang-orang shaleh, tokoh pendiri bangsa, penemu, dan salah satunya adalah penulis (mungkin ada beberapa lagi).
Dalam suatu kesempatan saya mengikuti seminar kepenulisan dan waktu itu salah seorang dosen saya beliau mengatakan, “Dengan menulis kita akan diketahui dan dikenang oleh anak cucu kita bahwa kita pernah hidup (ada) di dunia ini.”
Saya pikir kata-kata ini memang benar dan suatu kenyataan yang kita alami. Misalnya saja saya tidak kenal atau tahu persis nama dan kiprah dari kakek buyut saya yang ke lima (anggaplah begitu, maksudnya ada 5 kakek diatas kakek saya). Itu karena beliau tidak menulis atau punya suatu karya yang diwariskan pada keturunannya atau generasi-generasi yang tak pernah ia jumpai. Oleh karena itu tidaklah berlebihan dengan kalimat “aku menulis aku ada” (tentu semuanya karena izin Allah). Menulis ini suatu keniscayaan agar kita bisa dikenal atau diketahui oleh anak cucu kita dikemudian hari terutama bisa menginspirasi mereka untuk lebih baik dan semoga menjadi amal ibadah bagi kita yang menuliskannya. Contohnya penulis Imam Syafi’i beliau hidup pada masa yang jauh dari masa kita namun ia seolah-olah tetap hidup, tentunya dengan karya tulisan atau buku/kitabnya. Kalau di Indonesia Prof. Dr. Buya Hamka juga contoh seorang penulis yang karyanya masih hidup hingga saat ini. Lalu bagaimana dengan kita?

http://muklisinalbonai.blogspot.co.id
fanspage: Muklisin Al-Bonai

MENULIS NOVEL: BERGURU PADA TERE LIYE



http://images.gr-assets.com/books/1303476056l/3971237.jpg
Ketika Mendengar atau melihat tulisan Tere Liye, kebanyakan orang mengira ia adalah seorang perempuan, tapi ia seorang laki-laki.
Saya sudah beli buku novelnya ketika berbelanja buku di Toko Zanafa Pekanbaru. Ternyata Film tentang Tsunami Aceh yang terkenal itu karya dari novelnya, "Hafalan Shalat Delisa."
LUAR BIASA! LUAR BIASA! Kita, terutama yang suka nulis musti belajar banyak dari Tere Liye, caranya banyak baca buku-bukunya, kata orang kalau kita ingin buku kita bagus atau best seller sering2 baca buku bagus atau best seller. 

Sekilas tetang Tere Liye: 
Tere-liye adalah seorang penulis novel berbahasa Indonesia. Lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menghasilkan 14 buah novel.

Sedikit mengulas profil sang penulis, 
lelaki bernama Darwis (mungkin itu nama aslinya), yang beristrikan Riski Amelia, adalah seorang ayah dari Abdullah Pasai. 
Lahir dan besar di pedalaman sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari tujuh bersaudara. 

Riwayat pendidikannya:

- SDN 2 Kikim Timur Sumasel 
- SMPN 2 Kikim Timur Sumsel 
- SMUN 9 Bandar Lampung 
- Fakultas Ekonomi UI 

Karya-karyanya:
1. Kisah Sang Penandai
2. Ayahku (Bukan) Pembohong
3. ELIANA, Serial Anak2 Mamak 
4. Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin
5. PUKAT, Serial Anak2 Mamak
6. BURLIAN, Serial Anak Mamak
7. Hafalan Shalat Delisa
8. Moga Bunda Disayang Allah
9. Bidadari-bidadari Surga 
10. Rembulan Tenggelam di Wajahmu
11. Senja Bersama Rosie
12. Mimpi-mimpi si Patah Hati
13. Cintaku Antara Jakarta & Kualalumpur
14. The Gogons Series 1


Tere-liye ingin menyebarkan pemahaman bahwa HIDUP INI SEDERHANA melalui tulisannya. 
Berikut sedikit kutipan dari pojok "biografi" salah satu novelnya, 

"Bekerja keras, selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima-kasih maka tereliye percaya, sejatinya kita sudah menggenggam kebahagiaan hidup ini."

Sederhana memang, tapi sungguh pada pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu. 

Sumber: dari beberapa sumber

Salaam Penulis
www.muklisinalbonai.blogspot.com